
Berikut 5 pemain tampil lebih baik ketika berganti posisi
Berikut 5 pemain tampil lebih baik ketika berganti posisi – Tidak sedikit di pemain top dunia yang baru bisa meraih sukses atau kemampuannya keluar setelah mereka dirubah posisinya. Ada yang dari striker jadi penjaga gawang, dari pemain tengah diubah jadi bertahan, dan lain sebagainya. Nah berikut pemain tersebut.
Robin van Persie

Berkarir di Feyenoord, Van Persie kala itu lebih sering bermain di area kiri. Apiknya performa Van Persie tersebut kemudian membuat Wenger memutuskan membawanya ke London. Di Arsenal, Van Persie tidak dimainkan di posisi idealnya di sayap kiri. Justru oleh Wenger, ia ditandemkan dengan Thiery Henry sebagai striker. Hasilnya sudah jelas, duet Henry-Van Persie menjadi duet menakutkan Arsenal di Premier League.
Vincent Kompany

Kompany sebenarnya bukanlah berstatus pemain bintang saat masih membela Hamburger SV. Bermain sebagai gelandang bertahan, karir Kompany di Hamburg tidak berjalan mulus karena dilanda cidera. Manchester City kemudian memboyongnya di tahun 2009. Kompany yang memiliki kemampuan tekel yang bagus dan tubuh yang kuat, sangat memenuhi kriteria sebagai pemain bertahan. Dari yang semula bermain sebagai gelandang bertahan, ia pun diposisikan sebagai bek tengah. Selama berkostrum City, Kompany menjadi pemimpin lini tengah dan membuat pertahanan City menjadi solid.
Gareth Bale

Sebelum bermain untuk Real Madrid, Gareth Bale sempat berkarir di klub Southampton dan Tottenham Hotspurs. Namun, Bale ketika masih di Southampton tidak bermain di posisi sayap kiri melainkan bek sayap. Ketika ditransfer ke Tottenham, Bale pun masih sempat bermain sebagai bek sayap. Namun karena pemain sayap Spurs saat itu Benoit Aasou-Ekotto mengalami cidera. Bale pun akhirnya didorong menjadi sayap kiri. Tidak perlu menunggu waktu lama sampai Bale bisa beradaptasi di posisi barunya tersebut. Sukses menjadi sayap kiri bersama Spurs itulah yang membuat Madrid tertarik dan membelinya pada tahun 2013.
Andrea Pirlo

Siapa sangka bahwa posisi Andre Pirlo sekarang bukanlah seperti yang ia harapkan dulu. Di saat masih remaja, Pirlo sempat membela klun Brescia. Posisi Pirlo kala itu adalah sebagai gelandang serang yang ada di antara striker dan bek. Dari Brescia, Pirlo kemudian dibeli oleh Inter. Sempat dipinjamkan ke Brescia dan Reggina, Pirlo kemudian dijual ke rival sekotanya yaitu AC Milan. Di AC Milan, posisi Pirlo kemudian digeser menjadi deep lying midfielder. Sebuah posisi yang menempatkan dirinya berada di antara pemain bertahan dan tengah. Di posisi tersebut, Pirlo menjadi sosok central dimana semua serangan AC Milan dimulai dari passingnya. Passing yang dilakukan Pirlo benar-benar memanjakan penyerang AC Milan.
Paul Shcoles

Berasal dari akademi asli Manchester United, Paul Scholes dipromosikan oleh Sir Alex Ferguson untuk mengisi posisi striker bersama dengan Andy Cole, Solksjaer, dan Teddy Sheringham. Di tahun 1997, gelandang tengah sekaligus kapten MU yakni Roy Keane mengalami cidera parah dan harus menepi untuk sekian lama. Tidak ada pemain yang bisa menggantikan posisi Keane saat itu. Lalu Fergie memutuskan untuk memindahkan Scholes ke posisi Keane. Dan semenjak saat itu Scholes menemukan posisi idealnya dan semakin bersinar bersama MU.