Berikut adalah cara pencegahan dan penanganan Virus Corona
Berikut adalah cara pencegahan dan penanganan Virus Corona

Berikut adalah cara pencegahan dan penanganan Virus Corona

Berikut adalah cara pencegahan dan penanganan Virus Corona – Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan berbagai mikroorganisme seperti bakteri. Virus, parasit, jamur, akibat bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Pneumonia dapat menyerang siapa saja seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia. Namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Angka kejadian pneumonia lebih sering terjadi di negara berkembang. Pneumonia dibagi menjadi tiga yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas. Hospital acquired pneumonia (HAP), dan ventilator associated pneumonia (VAP), dibedakan berdasarkan dari mana sumber infeksi dari pneumonia.

Pneumonia yang sering terjadi dan dapat bersifat serius bahkan kematian yaitu pneumonia komunitas. Saat ini sedang terjadi kasus-kasus pneumonia berat yang bermula dari adanya laporan 27 kasus di Kota Wuhan, Tiongkok. Penyebabnya adalah coronavirus jenis baru yang dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-nCOV). Kasus-kasus ini kemudian meningkat cepat. Masa inkubasi pada penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun rata-rata gejala timbul setelah 2-14 hari. Metode transmisi belum diketahui dengan pasti pula. Awalnya virus ini diduga bersumber dari hewan. Namun ternyata telah ditemukan penularan dari manusia ke manusia.

Terkait pencegahan, belum ada vaksin untuk mencegah kasus ini karena pneumonia pada kasus outbreak saat ini disebabkan coronavirus jenis baru. Untuk pencegahan dini yaitu menjaga kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata. Serta sertelah memegang instalasi publik. Caranya dengan mencuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan sanitizer alkohol 70-80 persen.


Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *