Berikut adalah penanganan yang benar jika digigit ular berbisa
Berikut adalah penanganan yang benar jika digigit ular berbisa

Berikut adalah penanganan yang benar jika digigit ular berbisa

Berikut adalah penanganan yang benar jika digigit ular berbisa – Ular kobra salah satu hewan melata mematikan, racunnya mampu membunuh gajah. Menangani hewan berbisa ini membutuhkan penanganan khusus, yaitu dengan melakukan imobilisasi. Selama ini terjadi kesalahpahaman penanganan dini terhadap gigitan ular berbisa. Langkah yang paling tepat ialah dengan melakukan imobilisasi. Imobilisasi adalah membuat tidak bergerak bagian yang tergigit ular. Kalau misalnya tangan, berarti tangan lah yang dilakukan imobilisasi. Dari ujung jari sampai pangkal sendi yang tidak bergerak, dimanapun lokasi gigitannya. Kalau lokasi gigitannya di tangan bawah atau tangan atas, lanjut dia, tidak jadi masalah. Imobilisasi dari ujung jari sampai sendi yang tidak bergerak.

Banyak orang yang salah, karena masih berpikir bisa ular itu lewat pembuluh darah, itu salah semua. Karena dari riset WHO, lanjutnya, terbukti bahwa bisa ular itu tidak lewat pembuluh darah, tetapi kelenjar getah bening. Maka tidak ada cara-cara penanganan awal seperti itu, itu salah semua. Karena (cara-cara tersebut) tidak ada korelasinya dengan kelenjar getah bening. Tata cara melakukan imobilisasi terhadap korban dengan tepat dan benar. Yaitu dengan menggunakan bahan-bahan semisal kayu, bambu, kardus. Dan sebagainya untuk mempersulit manuver anggota tubuh yang menjadi area gigitan ular berbisa.

Maksudnya adalah supaya otot-otot tadi tidak bergerak. Sehingga kelenjar getah bening yang ada di antara otot-otot tadi tidak men-drainase-kan isi dari bisa ular. Korban gigitan ular berbisa masih perlu melalui tahap pengawasan medis meskipun telah dilakukan imobilisasi. Tetap butuh penanganan medis, pengawasan medis. Karena itu kan dilakukan secara berkala. Walaupun kita imobilisasi selama 24-48 jam, tapi tetap butuh penanganan yang tepat dari praktisi medis. Nanti secara berkala mereka evaluasi bahwa si bisanya menjalar apa engga.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *