
Berikut adalah penjelasan kenapa bayi tidak BAB beberapa hari
Berikut adalah penjelasan kenapa bayi tidak BAB beberapa hari – Ketika bayi tidak BAB selama berhari-hari tentunya membuat orangtua khawatir. Maka, wajar saja jika Bunda merasa cemas saat bayi tidak BAB. Sistem pencernaan bayi berubah seiring pertumbuhannya. Masalahnya, banyak ibu yang tidak menyadari penyebab bayi sulit BAB. Orangtua sering menganggap jika bayi tidak BAB sebagai sembelit. Namun, tidak semua bayi yang tidak BAB disebabkan oleh sembelit. Pada usia 0-5 bulan dan bayi nya mengkonsumsi hanya ASI secara ekslusif buang air besar seminggu sekali itu masih bisa dikatakan normal bunda. Meski perubahan salah satu faktor diatas terjadi tetap ada batas toleransinya. Berikut adalah gejala ketika bayi mengalami gangguan buang air besar atau konstipasi/sembelit Batas buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, Bentuknya keras tidak seperti biasanya Bayi terlihat kesakitan pada saat buang air besar.
Perut kembung hingga menurunkan nafsu makan Bayi terlihat rewel dan sering menangis Selengkapnya bisa di baca di : Kenali Penyebab Buang Air Besar Tidak Lancar Pada Bayi Jika bayi bunda mengalami gejala di atas, baiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan atau tindakan selanjutnya. Jika bayi bunda tidak mengalami gejala di atas, baiknya tenang aja dulu, awasi perkembangan selanjutnya, bunda bisa melakukan beberapa hal berikut agar bab nya lancar. Mendekati usia dua bulan, frekuensi BAB bayi akan berubah. Yang tadinya tiap hari dan sering, kini mulai jarang. Bahkan bayi bisa saja tidak BAB sampai 5-7 hari. Ini merupakan hal yang normal dan tidak berarti bayi Anda mengalami sembelit atau konstipasi.
Kenapa begitu? Fungsi saluran cerna bayi berangsur berkembang, refleks gastrokolika mulai mengendur. Ketersedian enzim laktase untuk mencerna gula susu (laktosa) mulai mencukupi sehingga laktosa mulai dicerna dengan baik, fermentasi laktosa berkurang. Namun, koordinasi otot-otot sekitar anus belum sempurna sehingga bayi sukar mengeluarkan tinja yang mulai memadat kental. Jadi, sepanjang bentuk tinja masih berbentuk pasta/lembek, buang air besar yang jarang merupakan hal yang normal.