Cara Efektif Awasi Penggunaan SmartPhone pada Anak

Cara Efektif Awasi Penggunaan SmartPhone pada Anak

Cara Efektif Awasi Penggunaan SmartPhone pada Anak – Tak dapat dimungkiri, saat iniĀ smartphone menjadi barang kebutuhan primer dalam kegiatan sehari-hari dan tidak bisa lepas dari pandangan. Kini, anak-anak pun ikutan tidak bisa melepaskan pandangannya dari perangkat tersebut. Perdebatan tentang anak-anak dan gadget kerap kali menjadi isu yang tak ada habisnya untuk dibahas oleh para orangtua.

Beberapa menilai, anak-anak tidak sepatutnya bermain gadget. Lainnya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Intinya, memisahkan anak dengan gadget bukanlah perkara mudah. Laiknya televisi, gadget juga memiliki efek ‘membius’. Apalagi banyak yang beranggapan para orangtua sendiri lebih sibuk dengan gadget daripada memperhatikan sang anak.

1.Mengaktifkan kontrol orang tua

Diena menyebut orang tua harus memasang fitur ‘kontrol orang tua’ pada telepon pintar sebelum digunakan anak. Fitur ini tersedia berupa aplikasi pada gadget. Fitur ini dapat membatasi hal-hal yang boleh diakses oleh anak selama menggunakan gadget. Orang tua juga dapat memantau aktivitas anak.

2. Gadget tidak diberikan

Orang tua disarankan untuk tidak memberikan kepemilikan gadget kepada anak dengan sepenuhnya. Sebaliknyanya, gunakan istilah meminjamkan agar dapat dilakukan pengawasan.

“Jangan diberikan, tapi dipinjamkan dengan persyaratan atau perjanjian. Misalnya, kalau nanti ada apa-apa gadget akan diambil kembali. Ini harus diberi pengertian di awal sebelum memakai gadget,” tutur Diena. Dengan begitu, orang tua masih memiliki hak untuk mengecek gadget milik anak.

3. Sering memantau

Orang tua diminta untuk sering memantau aktivitas anak di gadget dengan memeriksa bagian history ataupun percakapan anak di media sosial. Jika ada yang mencurigakan, sebaiknya beri nasihat pada anak dengan baik.

4. Batasi waktu penggunaan

Penelitian menyebut penggunaan gadget untuk anak maksimal 4 jam 17 menit setiap harinya. Diena menyarankan agar anak hanya diizinkan memegang gadget di siang hari. Sementara, terapkan waktu tanpa gadget pada pukul 6-9 malam.

“Gunakan jam itu untuk berkomunikasi dengan anak atau aktivitas lain seperti belajar. Sebelum tidur boleh lihat sebentar,” ujar Diena. Agar anak dapat lepas dari gadget, cari kegiatan lain yang lebih bermanfaat seperti kursus di bidang seni atau olahraga sesuai dengan minat anak.

5. Jangan di kamar tidur

Diena melarang anak menggunakan gadget di kamar tidur karena orang tua tak bisa mengawasi anak dengan leluasa. Sebaiknya, penggunaan gadget dilakukan di ruangan yang lebih terbuka agar dapat diawasi.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *