http://xtrempoint.com/

Destinasi wisata Danau Toba di Sumatera Utara sebagai salah satu dari 10 tujuan wisata prioritas utama di Indonesia. Mengembangkan fasilitas dan daya tarik baru bagi wisatawan dengan tajuk Kaldera Nomadic Escape.

Peluncuran The Kaldera Toba Nomadic Escape

Ketika meluncurkan The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Distrik Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Sumatera Utara, mengatakan konsep wisata nomaden adalah solusi sementara selamanya.

Ini karena konsep wisata nomaden adalah solusi yang murah, mudah dan cepat. Serta solusi yang ramah, berkelanjutan, dan ramah untuk pengembara kontemporer atau turis minat khusus.

“Solusi nomaden ini adalah jawaban untuk mempercepat pengembangan 10 New Bali.” Pengembangan telah dimulai di Borobudur, Bajo, dan sekarang di Toba, “kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Destinasi Wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape

Proyek Perintisan pariwisata nomaden yang diharapkan menjadi barometer bagi pengembangan pariwisata nomaden di wilayah tersebut.

Fasilitas di The Kaldera sendiri adalah fasilitas seperti 15 Bell Tents, 2 Cabin, 2 Bubble Tents, dan area parkir untuk Campervan / Caravan. Fasilitas lain di The Kaldera adalah Ampiteathre Caldera, dengan kapasitas 250 orang, Caldera Plaza, Stage Caldera, hingga Hil Caldera.

Untuk konsep akses nomaden, wisatawan juga dapat menikmati Helitour di sekitar Toba Geopark dan tujuan lainnya. Wisatawan juga dapat menikmati hub untuk wisata darat di sekitar Danau Toba, tur geopark, dan tur jalur kopi.

“Segmen utama wisatawan adalah nomaden, milenial, dan keluarga. Selain wisatawan domestik, turis asing yang menjadi sasaran adalah turis asing dari Malaysia, Singapura, dan Eropa,” katanya.

Sementara dari segi lokasi, The Kaldera berada di posisi yang sangat strategis atau hanya 20 menit dari Parapat, dan sekitar 1 jam 30 menit dari Balige. Kaldera juga berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Bandara Silangit, dan hanya 10 menit dari Bandara Sibisa.

“Ini sangat mudah dicapai, terutama maskapai berbiaya rendah AirAsia juga akan terbang langsung dari Kuala Lumpur ke Silangit. Dengan tiket senilai Rp 200.000, wisatawan dari Malaysia dapat mengunjungi Danau Toba,” kata Menpar.

Pada kesempatan ini Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menekankan pentingnya tujuan wisata Danau Toba untuk mendapatkan gelar UNESCO sebagai Global Geopark. Dia mengatakan bahwa untuk membandingkan Danau Toba menjadi kelas dunia harus ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya menjadikan Danau Toba sebagai bagian dari Global Geopark UNESCO (UGG).

“Danau Toba UGG telah dinilai dan akan diumumkan pada April 2019. Setelah mendapatkan gelar internasional, tentu akan mudah untuk menjual danau vulkanik ini ke dunia.

Selain mengakses Bandara Silangit, yang telah menjadi bandara internasional, akan lebih mudah bagi destinasi di wilayah Danau Toba untuk tumbuh.

“Lokasi Danau Toba mudah dipasarkan karena dekat dengan negara-negara tetangga. Yang terbaru telah mengoperasikan penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dengan AirAsia, 4 kali seminggu

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *