Gempa Bumi di Indonesia Apakah Berpotensi Bencana?
Gempa Bumi di Indonesia terjadi kembali berkekuatan Magnitudo 5,3 yang berpusat di 144 km Barat Daya Jembrana-Bali, terasa sampai di Jember. Sejumlah petugas BPBD Jember yang sedang bekerja di kantor merasakan getaran gempa tersebut. Iya, terasa sampai Jember. Kita yang ada di dalam kantor sampai bisa merasakan getarannya,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, pada hari Sabtu (15/8/2020).
Tapi untuk warga yang beraktivitas di luar rumah gempa ini tidak terasa sama sekali tapi warga tetap di sarankan tetap waspada potensi gempa susulan. Berdasarkan data yang dirilis BMKG, guncangan akibat gempa Jember hari ini dirasakan pada sejumlah tempat berikut (skala MMI):
III Jember
II-III Karangkates
II Lombok Barat
II Denpasar
II Kuta Selatan
Melihat dari lokasi dan kedalaman episenter gempa, gempa bumi terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Hasil analisis juga menunjukkan pergerakan dari gempa bumi memiliki arah yang cenderung naik. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata petugas BMKG dalam keterangan tertulisnya.
“Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami,” jelas petugas BMKG.
Namun demikian, hasil pengawasan BMKG menunjukkan adanya 8 kali aktivitas gempa bumi susulan ( _aftershock_ ).
Masih mengutip sumber yang sama, gempa yang terjadi diinfokan oleh pihak BMKG tidak berpotensi tsunami.
Belum ada Laporan Kerusakan Gempa
Belum ada laporan apakah ada kerusakan dari gempa bumi yang di ungkapkan BMKG tidak menimbulkan sunami ini.
Apa penyebab gempa bumi? Dari segi penyebab gempa bumi bisa dibedakan dalam dua jenis. Pertama, gempa tektonik yang terjadi karena pergerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi, secara tiba‐tiba. Hal ini terjadi akibat pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Selain itu gempa bisa juga terjadi karena gunung api juga (aktivitas gunung api di Indonesia sangat aktif). Gempa jenis kedua ini disebut gempa bumi vulkanik. cukup berhati-hati dan selalu waspada Periksa bangunan dan tempat tinggal dan pastikan bangunan dalam keadaan stabil sebelum kembali ke rumah ketika gempa selesai terjadi.
Baca juga: Materi Tentang Sejarah Pramuka di Dunia