Hubungan Netflix Dan Telkom

Hubungan Netflix Dan Telkom Memanas

Terdengar kabar mengenai hubungan antara Netflix dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. sedang memanas, dan ingin segera membahas mengenai skema bisnis. Khususnya mengenai komitmen menjaga kualitas layanan video.

Ian Yosef M. Edward mengatakan bahwa konsumsi bandwidth oleh layanan VoD saat ini makin tinggi seiring dengan teknologi yang mereka gunakan.

Dahulu, kualitas video masih definisi standar (standar definition/ SD) yang membutuhkan bandwidth kecil. Sebaliknya saat ini, kualitasnya meningkat menjadi High Definition (HD).

Dengan kualitas HD, Ian memperkirakan konsumsi bandwidth untuk VoD berkisar 2 Mbps – 8 Mbps. Angka tersebut sudah termasuk saat kualitas video.

Sekitar 2 Mbps per orang. Dahulu mungkin penggunaannya ketika perkantoran tutup. Tapi sekarang ketika semua aktivitas dari rumah, bisa-bisa 70 persen dari total pelanggan VoD. Makanya trafiknya akan tinggi sekali, kata Ian kepada Bisnis, beberapa waktu lalu. Menurutnya penggunaan bandwidth besar oleh layanan VoD seperti Netflix dapat mengganggu layanan lainnya.

Netflix memiliki output produk berupa video. Umumnya kelancaran dalam mengakses video menjadi parameter utama pelanggan dalam menilai layanan dari operator. Jika kualitas video yang tampil jelek atau tersendat-sendat, maka penilaian pelanggan buruk kepada operator tersebut.

Mengenai kewajiban Netflix dalam Tanah Air, Ian sependapat dengan Telkom. Netflix seharusnya tidak hanya membayar pajak dari penghasilan, Netflix juga harus membawa servernya ke lokal.

Netflix juga dapat menggunakan Content Data Network (CDN) milik Telkom. Tujuannya agar Telkom mudah dalam mengakses konten video milik Netflix, tanpa perlu mengambilnya dari luar negeri,

Direktur Wholesale and International Services PT Telkom Indonesia (Tbk) Dian Rachmawan mengatakan kekosongan regulasi OTT, termasuk Netflix, berdampak besar bagi perseroan. Telkom merasa rugi karena pelanggan meminta Telkom untuk harus memberikan layanan yang prima agar bisa nonton Netflix, yang notabene belum terikat kerja sama.

Merasa Dirugikan Karena Netflix Memakan Bandwidth

Telkom juga merasa rugi karena Netflix memakan lebar pita (bandwidth) yang besar dan berisiko mengganggu aplikasi lainnya. Sebelumnya, Netflix sudah kami minta untuk memindahkan servernya dari Singapura ke Indonesia. Dan menawarkan agar menggunakan layanan Content Delivery Network (CDN) milik TelkomGroup agar lebih hemat bandwidth.

Netflix menolak dan lebih memilih membangun CDN sendiri di Singapura.

Mereka [Netflix] bilang akan bikin CDN sendiri, akan bikin open koneksi kepada para penyedia jasa internet termasuk Telkom, tapi masih buntung hingga sekarang, sedangkan jumlah pelanggan meledak terus, kata Dian dalam acara Webinar Memaksimalkan Peluang OTT, Kamis (1/10/2020).

Telkom juga mengajukan permintaan yang sama kepada regulator. Tellkom berharap agar pemerintah meregulasi OTT yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan video streaming.

Saat kami konfirmasi mengenai sejumlah tudingan Telkom, seperti rakus bandwidth dan menolak bangun CDN, Netflix tidak bersedia memberi tanggapan.

Baca juga: BPOM Izin Kalbe Farma Pasarkan Obat Covid-19 Harga 3 Juta

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *