
Hukum Berpuasa untuk Ibu Menyusui dan dampak kesehatan bayi
Hukum Berpuasa untuk Ibu Menyusui dan dampak kesehatan bayi – Bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk mengumpulkan pahala. Banyak ibadah yang pahalanya dilipat gandakan di bulan ini. Begitu pun dengan kewajiban puasa, banyak manfaat baik dari segi keagamaan dan kesehatan yang bisa diraih, tapi bagaimana dengan ibu yang sedang menyusui, apakah tetap diwajibkan untuk berpuasa? Lalu bagaimana dari segi kesehatan. Dari segi kesehatan faktanya ibu menyusui dapat dikatakan aman untuk berpuasa, karena penurunan asupan kalori tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.
Apabila terjadi penurunan berat badan terhadap ibu yang sedang menyusui, hal ini bukanlah menjadi masalah, karena berat badan yang hilang adalah pengaruh dari berkurangnya lemak di badan, dan itu tidak mempengaruhi produksi ASI. Penting untuk memperhatikan asupan gizi ketika sahur dan berbuka, usahakan mengkonsumsi nutrisi mikro yang cukup, seperti sayur mayur dan buah-buahan. Dan tentu saja memperhatikan juga konsumsi nutrisi makro seperti nasi dan lauk. Seberapa banyak konsumsi nutrisi yang kita butuhkan, dapat dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
Lalu bagaimana dari segi agama, apakah ibu menyusui boleh tidak berpuasa?
Apabila berpuasa dapat mengurangi kadar ASI pada ibu yang menyusui maka diperbolehkan ibu yang sedang menyusui untuk tidak berpuasa, namun apabila tidak, maka ia wajib untuk berpuasa. Karena jika ibu menyusui kemudian kadar ASI-nya berkurang saat berpuasa, maka orang tersebut dapat dikatagorikan ke dalam orang yang sakit. Sesuai dengan firman Allah,
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 185).
Tapi perlu diingat, meskipun ibu yang menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun di lain waktu tetap diwajibkan untuk menggantinya.