Korban Pelecehan Seksual

Tak sedikit korban dari aksi pelecehan seksual berani berbicara. Belakangan ini ada seorang penumpang pesawat dalam wilayah Bandara Soekarno-Hatta mendapat perlakuan yang tak menyenangkan tersebut.

Korban pelecehan seksual saat melakukan rapid test Bandara Soekarno-Hatta mengaku trauma dengan kejadian yang ia alami.

Korban berinisial LHI tersebut menceritakan akibat dari perlakuan terduga pelaku, ia sempat tak sanggup melihat laki-laki yang tak ia kenal karena takut.

Kronologi Pelecehan Dalam Bandara Soetta

Pelecehan itu terjadi pada 13 September 2020 sekitar pukul 04.00 WIB dan terjadi dalam wilayah Bandara Soetta. Saat itu, saya akan pergi ke Nias, Sumatera Utara.

LHI wajib menjalani rapid test sebagai syarat penerbangan Terminal III pada pukul 04.00 WIB, dengan waktu penerbangan pukul 06.00 WIB.

Setelah melakukan rapid test, ia mengatakan, petugas yang memeriksa rapid test, yang juga “terduga pelaku seksual” dan pemerasan menunjukan hasil rapid test dengan hasil reaktif.

Namun, terduga pelaku menyarankan agar korban melakukan tes cepat kembali dan tidak terduga yang menjamin akan memberikan hasil yang tidak reaktif dari tes.

LHI mengatakan, terduga pelaku melakukan pelecehan seksual dengan ciuman dan meraba payudara. Hal itu terduga lakukan setelah LHI transfer uang sebesar Rp1.4 juta ke terduga pelaku yang membuat ia merasakan trauma mendalam.

Korban Pelecehan Merasa Hancur

“Perasaanku hancur, benar-benar hancur,” tulisnya.

Namun, karena kondisi bandara saat itu masih sepi, waktu menunjukan masih sekitar pukul 4 pagi, dia merasa tidak bisa melawan dan meminta tolong.

Setelah tiba di Nias, LHI sempat melaporkan kejadian yang dia alami ke kepolisian setempat. Namun polisi setempat menyarankan LHI untuk melapor ke polisi di mana tempat kejadian perkara berlangsung.

LHI mengatakan, pengalaman traumatis yang paling ia rasakan adalah ketika baru mendarat di Nias dan menatap banyak laki-laki yang tidak ia kenal. Begitu melihat banyak sopir taksi laki-laki, ia langsung terbayang akan pelecehan yang telah LHI alami.

Biasanya kalau sedang keluar bandara, pasti ada bapak-bapak yang nawarin taksi, nah ketika itu aku langsung keinget sama kejadian sebelumnya. Aku langsung balik ke kamar mandi dan nangis.

Namun LHI merasa beruntung, karena saat trauma masih banyak orang-orang terdekatnya yang memberikan dukungan agar segera lepas dari rasa trauma.

“Orang-orang terdekat aku, terutama pacar aku. Walaupun aku bertempat tinggal dalam wilayah Bali, aku masih berniat untuk membuat laporan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta. Agar tidak ada lagi korban pelecehan seksual seperti yang aku alami.” ujar LHI saat kami hubungi.

Saya juga berharap agar wanita yang melakukan perjalanan sendiri, untuk selalu berhati-hati. Jika ada gelagat atau merasa ada yang mencurigakan, segera mencari ke tempat aman atau ramai.

Baca juga: Cara Mengatur Gaji Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *