Ratusan massa tertangkap pada hari Kamis dalam protes pada ibu kota Jakarta, terhadap undang-undang penciptaan lapangan kerja baru. Undang-Undang yang kontroversial, menurut para kritikus merusak hak-hak pekerja.
Setidaknya ada sekitar 60 demonstran sama 6 polisi yang terluka saat massa demonstrasi sekitar wilayah Istana Kepresidenan. Selama hari ketiga pemogokan dan demonstrasi nasional dalam negara Asia Tenggara.
Dalam video yang beredar menunjukkan pengunjuk rasa berteriak, melempar batu, mendobrak gedung dan membakar benda dekat istana nasional. Polisi juga tak tinggal melihat saja, mereka langsung mengerahkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Kritikus mengatakan undang-undang baru, yang secara lokal sebagai hukum omnibus. Peraturan tersebut membatalkan beberapa hak tenaga kerja, hak masyarakat adat dan perlindungan lingkungan. Mereka juga mengeluh bahwa undang-undang tersebut mendapat pengesahan melalui parlemen tanpa konsultasi dengan serikat pekerja.
Presiden Joko Widodo menyebut undang-undang sebagai alat untuk menciptakan lapangan kerja baru. Mereformasi peraturan ketenagakerjaan, memotong birokrasi dan menarik investasi asing.
Protes meletus pada kota-kota besar dalam seluruh Indonesia setelah undang-undang itu mendapat pengesahan dalam DPR pada Senin.
Juru bicara Polda Metro Jaya Yusri Yunus mengatakan, bahwa petugas polisi terluka setelah sekelompok orang bergabung dengan demonstrasi. Dan mulai melakukan kerusuhan serta merusak fasilitas umum.
Ratusan Massa Yang Tergolong Kelompok Anarkis Tertangkap
Yunus membenarkan sekitar empat ratusan massa yang tertangkap, karena para demonstran tergolong kelompok anarkis.
Polisi Jakarta telah mengerahkan lebih dari 9.000 personel sebagai tindakan pencegahan terhadap protes.
Demo ini memanas massa juga membakar halte transjakarta. Api terlihat membesar saat demo menolak Omnibus Law pada wilayah Jakarta Pusat rusuh.
Kobaran api juga terjadi pada Pos Polisi Harmoni. Sejak siang bentrok memang terjadi pada titik demo ini. Sempat mereda, bentrokan kembali pecah sore hari.
Perusakan sebelumnya juga terjadi pada Pos Polisi kawasan Tugu Tani. Pos polisi Patung Kuda Arjuna Wiwaha juga terbakar.
Massa pada jalan Harmoni kembali bentrok setelah sesama massa aksi saling bentrok. Bentrok terpicu setelah massa pada jalan Suryapranoto kembali maju ke perempatan Harmoni.
Polisi juga menembaki massa pada depan Kostrad, dengan gas air mata. Massa mencoba bertahan dengan melempari batu dan kayu. Namun, hujan gas air mata membuat massa yang kebanyakan para pelajar mundur perlahan.
Sementara itu aparat kepolisian yang bertugas sektiar wilayah Wisma Mandiri memukul mundur massa menuju arah Gondangdia. Massa pendemo sempat melempar sejumlah benda ke arah polisi.
Puluhan polisi bermotor pengurai massa pun berjaga pada depan massa aksi. Selain itu 2 kendaraan taktis juga kami siagakan untuk menghalau massa.
Baca juga: Planet Super habitable Bisa Lebih Baik Untuk Kehidupan Daripada Bumi