Pemerintah telah membuka kawasan atau tempat wisata Bali sejak bulan Juli 2020. Beberapa destinasi dalam Bali pun sudah mulai ramai berdatangan turis domestik. Sayangnya, memasuki bulan September terjadi kenaikan kasus baru virus Corona (COVID-19) untuk Pulau Dewata tersebut.
Selama 2-8 September 2020, Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku mengatakan Bali menjadi provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi dengan persentase lebih dari 100%.
Sekarang dalam Bali itu mulai mengurangi acara-acara keagamaan. Mengurangi sesajen untuk sementara sementara waktu. Kemudian aktivitas perkantoran dan Pemprov Bali juga perlu kami kurangin. Selama dua minggu ini agak mereka kurangin. Kata Luhut saat konferensi pers Penanganan COVID-19 untuk 8 Provinsi Indonesia yang tersiar dalam kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI pada Jumat (18/9/2020).
Pemerintah Tidak Akan Menutup Tempat Wisata Bali Sepenuhnya
Pemerintah tidak akan menutup kawasan wisata sepenuhnya seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Hanya saja, pemerintah akan membatasi jumlah turis yang berwisata ke Pulau Dewata, serta kegiatan dari sejumlah perkantoran.
Tetapi tetap dengan melakukan sertifikasi penerapan protokol kesehatan untuk sektor industri pariwisata.
Luhut menekankan Bali tak tutup untuk turis secara total saat ini. Luhut menuturkan, dengan tak tutup totalnya Bali dari wisatawan, kami harap perekonomian Pulau Dewata masih bergerak.
Tidak akan tutup seperti yang lalu, jadi perekonomian masyarakat masih bergerak.
Luhut mengaku baru saja berbicara lewat sambungan telepon dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Luhut menerima laporan setiap pelancong yang masuk wilayah Bali melalui jalur darat diharuskan menjalani rapid test dengan antigen buatan lokal. Hal tersebut kami percayai dapat mengurangi risiko penularan.
Seiringan dengan itu, pemerintah terus berupaya memperbaiki manajemen rumah sakit (RS), pelayanan di ICU, dan sebagainya untuk meningkatkan kualitas penanganan virus.
Sementara itu RS masih kita perbaiki. Jadi ICU segera melakukan perbaikan sekarang sehingga lebih bagus begitu juga untuk manajemen RS, sehingga kita berharap itu akan mengurangi tingkat kematian,tegasnya.
Ia menambahkan, Koster juga melaporkan soal adanya peningkatan tajam kasus sembuh untuk wilayah Bali. Dan penyembuhan tadi baru naik laporannya oleh Gubernur sudah meningkat tajam sejak itu berjalan, tandas Luhut. Ada baiknya tempat wisata Bali menerapkan protokol Covid-19, seperti mengurangi jumlah kapasitas pengunjung, menyediakan hand sanitizer yang banyak.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Bulan September 2020 – Peringatan Dini Dari BMKG